hanya sekali dan takkan pernah lagi~

semua rasaku,

harapku,

lentur lagi...

tawa itu mudah kerna aku suka,

biarpun aku duka masih ade senyumku sisa,

topengan lagi...

bukan resmiku perlihat yg pekung,

meski meronta butuh rasa acap disokong,

bertahan lagi...

hasilnya tetap sama,

putusku ikut putusmu terdahulu: biar saja,

peluang itu ku ulang berkali...

cukuplah hari ini hanya sekali dan sekalian rasa selama ini takkan pernah ku tunjuk lagi~

K.E.N.A.N.G.A.N

aku dihenyak lagi..

kali ini bukan terusnya henyakan itu padaku..

tapi pada rakan2..sahabatku..

bukan seorang dua,tapi..cukuplah sekadar aku yang tahu mereka2 itu~

bisikku pada sahabat:

kenangan bukan untuk diratapi..

ia satu kenang-kenangan untuk kau kenang agar merasa senang dalam tenang..

ulitkan hatimu dengan kemaafan, usirkan jauh2 rasa dendam..

jika temanmu tangis, aku bimbang kau akan lebih terguris..

jika temanmu pura-pura, aku bimbang kau akan lebih berduka..

sayang2ku,

bertemanlah dengan masa..

bertemanlah dengan rasa redha..(",)

bermula kembali memang payah..

malah untuk stabil setelah bermula juga payah..

jangan gusar, kerana payah itu lumrah..

sahabat2ku,sayang2ku,

menoleh ke belakang itu memberi erti dalam usaha kita muhasabah diri...

kenanglah ia sebagai pencambah kematangan dalam diri...

hargailah ia sebagai ruang dan peluang penambah pengalaman dalam episod diari..

bila2 kamu perlu,

ketahuilah aku masih di sini untuk kamu seperti selalu~

terlalu banyak berkata...

mudah benar kau bicara..

umpama,

kau lah yang selayaknya,

terlampau banyak kau persoalkan, buat aku sendiri tertanya-tanya..

sedarkah engkau hanya zahirkan dangkalnya fikiran, ceteknya ilmu galasan, aku masih bertahan dengan kematangan kedewasaan agar tak sia-sia capaian pengalaman..

aku gemar berdebat, ya, aku gemar..

aku gemar apa juga yang zahirnya mencetus rasa butir bicara

ya, aku gemar..

tapi ada hadnya...

ada batas, ada garis pemisahnya..

sampai bila harus kau salahkan pada agama?????

sedangkan nyata, pelaku adalah pesalahnya...

aku masih mencuba,

agar tidak terlalu banyak berkata..

bila kebencianku kesukaanmu...

kebencianku,

tak lagi ku zahirkan dalam tutur kataku..

tak lagi ku lahirkan dalam perilakuku..

sejenak,

hela nafasku terasa berat,

takungan ku bendung seakan hampir pecah empangan,

...aku masih cuba bertahan dalam kebisuan...

diamku..

aku keliru,

kian celaru,

masih berusaha mengusir benci itu~

bila kebencianku kesukaanmu masih mampu menghadirkan senyumku, ketahuilah betapa aku cuba membahagiakanmu~♥