pada semua,
dan segala rasa,
bila aku sendiri tertanya-tanya..
petanda?
matikah?
kemana?
bila yang menitik tanpa sebab..
bila yang bersebab tidak lagi ia menitik,
mata,
kenapa?
kembali,
hati mula membuta tulikan mata
tidak lagi walau seklumit untuk sesiapa
kenapa?
selama mana?
kenapa?
pada saat jasmani aku mula turut mati,
segala jiwa aku yakini telah lama pergi...
14:10:13
andai masa aku takdirnya pada usia lebih awal,
itu semata-mata untuk mengurangkan saham dosa aku di dunia yang tidak lagi bermakna
meh, join skali click kat bwh ni..( ^_^ )Y
Wednesday, October 16, 2013
Monday, October 7, 2013
salah_betul
mengetuk pintu akal,
diminta intai pintu jiwa,
pada neraca ini
salah seakan betul
betul laksana salah
pada neraca ini
saat ini
tika ini
salah itu betul
betul benar salah
pada saat dan tika nanti
meski pada salah ini sebenar salah
tetap pada salah ini sebenar betul
betul tidak salah
betul benar-benar sebenar betul
pada salah ini membetulkan salah
bukan pada kebetulan
bukan juga pada kesalahan
cuma kali ini
neraca akal
neraca jiwa
setuju
salah seakan betul
betul laksana salah
pada yang menjauh saat aku sebenar terjatuh, terima kasih
pada yang mendekat saat aku sebenar terjatuh, terima kasih
mana satupun yang betul
mana satupun yang salah
bukan lagi dalam tahu akal mahupun jiwaku
maka biarkan aku diam terperusuk dalam jatuhku
kerana bila saatnya aku akan mampu berdiri
diriku bersedia untuk berlari dan terjatuh lagi
pada salah dan betul ini
norma apa sekalipun tidak lagi memandu aku
maka berhenti berkata apa-apa,
cuma ucap syukur bukan jalan ini dihidang untuk kau
jika sekelumit ihsan menyinggah,
tumpangkan doa agar aku cepat keluar dari kebodohan neraca yang sedikit demi sedikit merubah siapa aku
yang mula keliru pada salah dan betul itu.
diminta intai pintu jiwa,
pada neraca ini
salah seakan betul
betul laksana salah
pada neraca ini
saat ini
tika ini
salah itu betul
betul benar salah
pada saat dan tika nanti
meski pada salah ini sebenar salah
tetap pada salah ini sebenar betul
betul tidak salah
betul benar-benar sebenar betul
pada salah ini membetulkan salah
bukan pada kebetulan
bukan juga pada kesalahan
cuma kali ini
neraca akal
neraca jiwa
setuju
salah seakan betul
betul laksana salah
pada yang menjauh saat aku sebenar terjatuh, terima kasih
pada yang mendekat saat aku sebenar terjatuh, terima kasih
mana satupun yang betul
mana satupun yang salah
bukan lagi dalam tahu akal mahupun jiwaku
maka biarkan aku diam terperusuk dalam jatuhku
kerana bila saatnya aku akan mampu berdiri
diriku bersedia untuk berlari dan terjatuh lagi
pada salah dan betul ini
norma apa sekalipun tidak lagi memandu aku
maka berhenti berkata apa-apa,
cuma ucap syukur bukan jalan ini dihidang untuk kau
jika sekelumit ihsan menyinggah,
tumpangkan doa agar aku cepat keluar dari kebodohan neraca yang sedikit demi sedikit merubah siapa aku
yang mula keliru pada salah dan betul itu.
Sunday, October 6, 2013
lepas
dalam kotak itu,
atapnya aku tenung,
mata berkaca,
perlahan usapan,
pada hati agar jangan ikut gugur..
dalam kotak itu,
lunyai,
bertahan pada angin
walau sedikitpun tidak memegang,
kiriman dingin
yang sekurangnya mendamaikan..
luar kotak itu,
bebal pun tidak,
sesal pun tidak,
tetap,
akhirnya juga mata berkaca,
perlahan ku usap,
pada hati agar jangan ikut gugur..
luar kotak itu,
bebal pun tidak,
sesal pun tidak,
tetap,
lunyai,
bertahan pada angin,
walau sedikitpun tidak memegang,
kiriman dingin
yang sekurangnya mendamaikan..
"kita rasa kita yang paling senang, rupanya ada lagi orang yang lebih senang daripada kita,
kita rasa kita yang paling susah, rupanya ada lagi orang yang lebih susah daripada kita,
jadi, bersyukurlah"
pada sebuah hela,
dalam berat,
tetap aku lepas..
cukup walau sekejap,
hela yang akan tetap menghadir ingat
ingat untuk aku terus kuat..
atapnya aku tenung,
mata berkaca,
perlahan usapan,
pada hati agar jangan ikut gugur..
dalam kotak itu,
lunyai,
bertahan pada angin
walau sedikitpun tidak memegang,
kiriman dingin
yang sekurangnya mendamaikan..
luar kotak itu,
bebal pun tidak,
sesal pun tidak,
tetap,
akhirnya juga mata berkaca,
perlahan ku usap,
pada hati agar jangan ikut gugur..
luar kotak itu,
bebal pun tidak,
sesal pun tidak,
tetap,
lunyai,
bertahan pada angin,
walau sedikitpun tidak memegang,
kiriman dingin
yang sekurangnya mendamaikan..
"kita rasa kita yang paling senang, rupanya ada lagi orang yang lebih senang daripada kita,
kita rasa kita yang paling susah, rupanya ada lagi orang yang lebih susah daripada kita,
jadi, bersyukurlah"
pada sebuah hela,
dalam berat,
tetap aku lepas..
cukup walau sekejap,
hela yang akan tetap menghadir ingat
ingat untuk aku terus kuat..
Subscribe to:
Posts (Atom)