dulu,
10 tahun yang lalu,
senyum aku kaku,
lebih aku pilih berbekal diam kaku..
pada senyum menutup dingin hatiku..
pada senyum menutup singkat akalku..
pada senyum menutup semua rasa celaru..
pada senyum yang dulu,
biar dalam kaku dan beku,
aku tetap percaya pada yang SATU..
dalam langkah ini aku pasti pada redhaku..
lalu pada redha bertingkat itu,
ujian redha dinaik satu persatu..
ALLAH..
jujur..senyum bukan lagi milikku..
bila kini, ternyata semua seakan berulang satu persatu..
lebih aku pilih berbekal diam kaku..
pada senyum menutup dingin hatiku..
pada senyum menutup singkat akalku..
pada senyum menutup semua rasa celaru.
dalam pada senyum diam kaku beku,
aku tahu,
saat ini juga akan berlalu,
cuma satu,
Ya ALLAH,
janganlah kau bolak balikkan hati ini dari sentiasa percaya akan hikmah aturan permainan takdirku..
hatiku,
bila kini kembali cuma tangis peneman setiamu,
jangan pernah lupa DIA sentiasa ada untukmu,
maka hatiku,
senyum, senyum walau kembali ia pahit seperti dahulu,
percaya, percaya semua akan kembali pulih menyusur waktu...
melihat dengan mudah insan menutur masalah,
jangan pernah gundah,
ALLAH menyayangi dirimu, maka ditingkatkan ujianmu agar sulit bicara dalam menjaga aibmu
masa,
berikan aku kekuatan untuk senyum seperti sediakala semula..
0 comments:
Post a Comment